Membangun Peradaban Madani : Relasi Agama & Negara Dalam Perspektif Keadilan Ekonomi
- Version
- Download 92
- File Size 62.07 KB
- File Count 1
- Create Date 19/05/2023
- Last Updated 19/05/2023
Membangun Peradaban Madani : Relasi Agama & Negara Dalam Perspektif Keadilan Ekonomi
Rasulullah membangun Madinah sebagai sebuah komunitas bangsa yang berperadaban tinggi bahkan saat itu Madinah telah lengkap menjadi sebuah negara yang menempatkan masyarakat sebagai kekuatan utamanya.
Madinah telah lengkap sebagai sebuah negara yaitu ada pemimpin negara yang disepakat bersama oleh semua komunitas, ada wilayah yang menjadi batas territorial sebuah negara, konstitusi yang disebut Piagam Madinah. Sebuah pemikiran baru yang membawa reformasi luar biasa mengubah masyarakat untuk hidup dengan tertib berdasarkan hukum dan kesepakatan.
Piagam Madinah yang menempatkan agama dan negara sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan, al Quran saat itu merupakan sumber hukum dan Rasulullah adalah sebagai penjelas dari apa yang dimaksudkan oleh al Quran, posisi Rasulullah saat itu sebagai kepala negara dan juga sebagai kepala agama. Dalam konteks Indonesia hubungan antara agama dengan negara erat sekali sekalipun Indonesia bukan negara agama. Di negara-negara lain umumnya orang hanya melihat dua alternatif dalam hubungan agama dan negara yaitu: 1) negara agama yang berdasarkan suatu agama tertentu; 2) negara sekuler yang memisahkan agama dari negara, 3) Bangsa Indonesia mempunyai alternatif lain yaitu negara Pancasila.
Negara Pancasila bukan negara yang berdasarkan satu agama tetapi juga bukan negara sekular dalam arti memisahkan agama dari negara. Keterkaitan antara agama dan negara dalam praktek tampaknya tergantung kepada semangat penyelenggara. Yang penting dalam pemerintahan dan dalam hidupnya negara ialah semangat penyelenggara negara, semangat para pemimpin pemerintahan. Semangat yang tertentu termasuk aspek moral, kehidupan dan dinamis.
Attached Files
File | Action |
---|---|
MembangunPeradabanMadani.docx | Download |