Ekosistem Halal Indonesia Membutuhkan Dukungan Pemerintah dan SDM Kompeten: Diskusi Bersama Prof. Sapta Nirwandar
Oleh Prof Euis Amalia
Ekosistem halal Indonesia perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan pelaku usaha. Hal ini mengemuka dalam diskusi santai namun mendalam tentang ekosistem halal Indonesia yang diadakan pada hari Jumat, 7 Juni 2024. Diskusi ini menghadirkan Prof. Sapta Nirwandar, CEO Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), sebagai narasumber utama.
Prof. Sapta Nirwandar, pakar ternama di bidang halal, menekankan bahwa pengembangan halal di Indonesia harus berfokus pada dua aspek utama:
- Peningkatan Aspek Produksi Produk Halal: Memastikan produk halal memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku.
- Dukungan Pemerintah yang Komprehensif: Dukungan pemerintah tidak hanya dalam hal sertifikasi halal, tetapi juga dalam bentuk insentif pajak dan bea cukai, pembiayaan dengan margin kompetitif, bantuan pemasaran, dan pengembangan institusi yang kuat untuk mendorong ekosistem halal.
Selain itu, Prof. Sapta Nirwandar juga menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang halal. Hal ini meliputi sertifikasi kompetensi halal di berbagai level dan pembentukan lembaga khusus untuk pengembangan SDM halal.
Diskusi ini juga menghadirkan dua contoh produk halal, yaitu Clay Soap (sabun yang mengandung tanah untuk pencuci najis) dan Cutek Halal (produk kecantikan halal). Sebagai bentuk apresiasi kepada Prof. Sapta Nirwandar, panitia diskusi menyerahkan souvenir teh halal Sila dengan kemasan merah yang cantik buatan sahabat Ibu Iriana dan buku Penguatan Halal UKM yang berisi hasil riset tentang pengembangan UKM halal di Indonesia.
Diskusi yang berlangsung hingga menjelang maghrib ini menghasilkan banyak poin penting dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan halal di Indonesia. Ekosistem halal yang kondusif dengan dukungan pemerintah dan SDM yang kompeten menjadi kunci utama dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia.