Prof. Dr. Euis Amalia Online

Inovasi dan Pengembangan Industri Halal di Indonesia: Langkah ke Depan

Industri halal di Indonesia saat ini tengah mengalami perkembangan pesat yang signifikan. Namun, sebelum kita membahas lebih dalam, mari kita definisikan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan “halal”. Seperti yang dijelaskan oleh Profesor Eis Amalia, konsep halal merujuk pada prinsip “Kullu halalan thayyibah” yang berarti “Semua yang halal adalah baik”. Lebih dari sekadar peraturan agama, halal juga mencerminkan kualitas hidup dan gaya hidup sehat.

Halal bukan sekadar produk yang memenuhi syariah, melainkan juga sebuah rantai nilai halal (halal value chain). Ini berarti, dari tahap pengadaan bahan baku hingga tahap penyajian kepada konsumen, semuanya harus mematuhi prinsip-prinsip halal. Sebagai contoh, dalam industri makanan, daging ayam halal harus berasal dari tempat penyembelihan yang telah mendapatkan sertifikasi halal. Bumbu dan proses memasak juga harus memenuhi standar halal. Produk harus disimpan dengan baik dalam freezer yang terpisah untuk menjaga kesucian halal.

Indonesia berkomitmen untuk mengintegrasikan industri halal ke berbagai sektor, termasuk makanan dan minuman, fashion, media, serta lembaga keuangan syariah dan sosial. Hal ini menjadi langkah penting dalam pengembangan ekosistem halal yang kuat dan terintegrasi.

Meskipun demikian, berbagai tantangan masih menghadang, termasuk bagaimana Indonesia bisa menjadi produsen utama industri halal di tingkat global. Saat ini, Indonesia lebih banyak berperan sebagai konsumen ketimbang produsen dalam industri ini. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mengembangkan regulasi yang mendukung industri halal, seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Jaminan Produk Halal Nomor 33 Tahun 2014.

Selain itu, pendidikan dan pelatihan dalam literasi halal menjadi kunci penting. Memiliki pemahaman yang mendalam tentang konsep halal dan cara memastikan kehalalan produk dari bahan baku hingga produk jadi akan sangat mendukung perkembangan industri ini.

Industri riset juga harus diperkuat. Penelitian yang intensif dapat membantu menemukan produk-produk inovatif yang bisa dipatenkan dan mendukung perkembangan industri halal. Peran teknologi informasi juga tak kalah pentingnya, terutama dalam hal pemasaran produk halal. Platform online dan media sosial bisa menjadi alat yang efektif bagi UMKM untuk mempromosikan produk-produk mereka.

Terkahir, kesadaran masyarakat tentang halal perlu terus ditingkatkan melalui edukasi dan sosialisasi, sehingga mereka memiliki pemahaman yang kuat tentang pentingnya produk halal dalam kehidupan sehari-hari.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri halal di tingkat global. Dengan pengembangan ekosistem yang kuat, regulasi yang mendukung, pendidikan yang berkualitas, dan inovasi yang berkelanjutan, cita-cita Indonesia untuk menjadi pusat industri halal dunia sepertinya akan tercapai.

Jika Anda tertarik, produk-produk halal berkualitas, seperti Ayam Papat yang telah bersertifikat halal, menawarkan kualitas dan rasa yang luar biasa. Produk-produk ini dapat dipesan melalui berbagai platform, termasuk GoFood.

Terletak di kawasan UIN Ciputat, produk halal ini juga mendukung pertumbuhan UKM lokal dan kontribusi positif terhadap perkembangan industri halal di Indonesia.

http://www.euisamalia.com

Leave a Reply