Workshop Kurikulum Program Studi S2 Manajemen Bisnis Keuangan Islam Berbasis OBE
Cipayung, 11 Desember 2024 – Workshop Kurikulum Konsentrasi Islamic Business Finance Program Studi Magister Manajemen Universitas Paramadina diselenggarakan di Ruang Cordova, Kampus Cipayung Universitas Paramadina, pada hari Rabu, 11 Desember 2024, dari jam 09.00 sampai jam 15.00. Workshop ini difokuskan pada penguatan kurikulum yang berorientasi pada luaran (outcome) dan dihadiri oleh berbagai stakeholder, termasuk alumni dan pengguna lulusan. Prof. Dr. Euis Amalia M.Ag, Direktur Pusat Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, memimpin workshop ini dengan menekankan urgensi adaptasi terhadap perubahan paradigma di era society 5.0.
Menyiapkan Lulusan yang Adaptif dan Relevan
Prof. Euis Amalia menyoroti bahwa kurikulum berbasis OBE (Outcome-Based Education) merupakan kunci dalam menyiapkan lulusan yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja. “OBE menekankan pada pencapaian tujuan pembelajaran yang terukur dan berorientasi pada kebutuhan stakeholder,” ujarnya.
Dalam konteks Program Studi S2 Manajemen Bisnis Keuangan Islam, beliau menekankan pentingnya integrasi tiga komponen utama dalam kurikulum OBE:
- Kompetensi Sikap dan Tata Nilai: Membentuk lulusan yang berintegritas, beretika, dan bermoral dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dan keuangan syariah.
- Keilmuan: Membekali lulusan dengan penguasaan teori ekonomi dan keuangan Islam yang kuat.
- Keterampilan: Menghasilkan lulusan yang terampil dalam menerapkan pengetahuan, termasuk penguasaan teknologi informasi, analisis data, dan komunikasi efektif.
Profil Lulusan dan CPL yang Adaptif
Prof. Euis Amalia juga menjelaskan pentingnya penyusunan profil lulusan (SKL) yang dinyatakan dengan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). CPL harus dirumuskan secara jelas, terukur, dan relevan dengan kebutuhan stakeholder, serta merefleksikan kompetensi yang diharapkan dari lulusan.
Beliau menegaskan bahwa kurikulum harus selalu adaptif, fleksibel, dan mengikuti perkembangan zaman. Kebaharuan dalam kurikulum menjadi krusial untuk mengantisipasi perubahan tren dan tantangan di era disrupsi.
Kebaharuan Kurikulum: Menjawab Kebutuhan Zaman
Workshop ini menekankan pentingnya melibatkan berbagai pihak dalam merumuskan kebaharuan kurikulum. Masukan dari para ahli, stakeholder, alumni, dan pengguna lulusan menjadi krusial untuk menghasilkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
Merumuskan Visi Prodi yang Kuat
Prof. Euis Amalia menekankan pentingnya visi yang jelas dan terukur bagi program studi. “Visi bukan untuk kita, tetapi untuk orang lain. Visi harus berorientasi ke luar (outward looking), mencerminkan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai,” jelasnya.
Dalam merumuskan visi, program studi perlu memperhatikan hal-hal berikut:
- Fokus pada Keunggulan: Visi harus mencerminkan keunggulan program studi di bidang keilmuan tertentu.
- Keselarasan dengan Visi Universitas: Visi program studi harus selaras dengan visi universitas, dengan menyertakan kata kunci yang sama.
- Target Pencapaian yang Jelas: Visi harus mencantumkan target pencapaian yang jelas dan terukur, dengan milestone yang terdefinisi dengan baik.
Kolaborasi untuk Penguatan Kurikulum
Workshop ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara universitas, industri, dan pemerintah dalam penguatan kurikulum Program Studi S2 Manajemen Bisnis Keuangan Islam. Kolaborasi yang sinergis akan mendorong terciptanya lulusan yang kompeten dan berkontribusi pada perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.