Prof. Euis Dorong Keberpihakan Umat Islam untuk Perkuat Perbankan Syariah
Jakarta, 19 Februari 2024 – Ekonom syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah (Syahid) Jakarta, Prof. Dr. Euis Amalia, M.Ag., mendorong umat Islam untuk menunjukkan keberpihakan dalam upaya memperkuat perbankan syariah di Indonesia.
Hal ini disampaikannya menanggapi rencana merger antara Bank Syariah BTN dan Bank Muamalat yang diharapkan rampung pada Maret 2024. Menurut Prof. Euis, merger ini merupakan peluang besar untuk meningkatkan jangkauan dan daya saing bank syariah di Indonesia, baik di level nasional maupun internasional.
Namun, Prof. Euis mengingatkan bahwa keberhasilan perbankan syariah tidak hanya bergantung pada merger atau akuisisi. Diperlukan juga dukungan dari berbagai pihak, termasuk umat Islam.
Bentuk Dukungan Umat Islam
Prof. Euis mencontohkan beberapa bentuk dukungan yang dapat diberikan umat Islam:
- Pemerintah: Kementerian Agama dapat mengeluarkan edaran kepada seluruh institusi di bawahnya untuk menempatkan dananya di bank syariah.
- Organisasi Islam: Organisasi-organisasi besar dapat menggunakan bank syariah untuk transaksi keuangan mereka.
- Masyarakat: Umat Islam perlu belajar tentang perbedaan bank syariah dan konvensional dan memilih untuk menggunakan bank syariah.
Tantangan dan Peluang Perbankan Syariah
Prof. Euis juga mengingatkan bahwa perbankan syariah masih menghadapi beberapa tantangan, seperti:
- SDM: Kurangnya tenaga ahli di bidang keuangan syariah.
- IT: Sistem teknologi informasi yang belum optimal.
- Inovasi produk: Kurangnya variasi produk yang ditawarkan.
- Tingkat efisiensi: Biaya operasional yang masih tinggi.
- Literasi: Masih rendahnya tingkat pemahaman masyarakat tentang perbankan syariah.
Meskipun demikian, Prof. Euis optimis bahwa perbankan syariah memiliki banyak peluang untuk berkembang di Indonesia. Hal ini didukung oleh:
- Jumlah penduduk Muslim yang besar: Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia.
- Peningkatan kesadaran masyarakat: Masyarakat semakin aware terhadap keuangan syariah.
- Dukungan pemerintah: Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung pengembangan perbankan syariah.
Perilaku Ekonomi Berbasis Syariah
Sosiolog Perkotaan UIN Syahid Jakarta, Dr. Tantan Hermansah, menambahkan bahwa perilaku ekonomi berbasis syariah bukan semata masalah kelembagaan keuangan. Diperlukan juga perubahan perilaku masyarakat Muslim agar sejalan dengan prinsip-prinsip syariah.
Dr. Tantan Hermansah mencontohkan, masih banyak masyarakat Muslim yang menggunakan lembaga keuangan konvensional seperti pinjol dan koperasi non-syariah.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan literasi dan kesadaran masyarakat tentang perilaku ekonomi berbasis syariah.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk umat Islam. Dengan meningkatkan keberpihakan dan kesadaran, umat Islam dapat membantu perbankan syariah mencapai potensi penuhnya dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.