2AI untuk Halal: Kecerdasan Manusia & Buatan Bersinergi di Thailand Halal Assembly 2024
Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam industri halal semakin tak terelakkan. Hal ini terungkap dalam Thailand Halal Assembly 2024 yang baru saja digelar. Salah satu peserta yang aktif dalam diskusi ini adalah Prof. Dr. Euis Amalia, Guru Besar UIN Jakarta, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara manusia dan AI untuk memastikan kehalalan produk.
Konsep “2AIs” yang diusung dalam acara tersebut, yakni kombinasi antara kecerdasan manusia dan kecerdasan buatan, menjadi sorotan utama. Prof. Euis menjelaskan bahwa AI tidak hanya dapat digunakan untuk sertifikasi halal, tetapi juga untuk inovasi produk. “AI dapat membantu dalam menciptakan resep baru yang halal dan bergizi, serta mempersonalisasi produk sesuai dengan preferensi konsumen,” ujarnya.
Dilema Halal di Era Digital
Namun, di balik potensi besar AI, terdapat pula tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah kekhawatiran terhadap potensi penyalahgunaan AI dalam industri halal. “Meskipun AI dapat meningkatkan efisiensi, kita perlu memastikan bahwa teknologi ini tidak digunakan untuk memanipulasi data atau melanggar etika,” tegas Prof. Euis.
Pertanyaan mengenai bagaimana menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk halal di era digital juga menjadi sorotan. “Transparansi adalah kunci,” ujar Prof. Euis. “Konsumen perlu mengetahui bagaimana AI digunakan dalam proses produksi dan sertifikasi.”
Prof. Euis Amalia, sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam bidang ekonomi syariah di Indonesia, telah lama mengkampanyekan pentingnya inovasi dalam industri halal. Beliau melihat AI sebagai alat yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah dan meningkatkan kesejahteraan umat.
“AI adalah sebuah peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam industri halal global,” kata Prof. Euis. “Namun, kita perlu menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan regulasi yang memadai untuk menghadapi tantangan di masa depan.”
Thailand Halal Assembly 2024 telah memberikan gambaran yang jelas tentang masa depan industri halal. AI telah membuka pintu bagi inovasi dan efisiensi yang lebih tinggi, namun juga menghadirkan tantangan baru. Kolaborasi antara manusia dan AI, serta penerapan etika yang kuat, menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan industri halal yang berkelanjutan.