Prof. Dr. Euis Amalia Online

Memperjuangkan Upah yang Adil dan Relasi yang Baik Antar Manusia

Dalam perjalanan sejarah manusia, seringkali kita mendapati ketidakadilan dalam hubungan antar manusia, terutama dalam hal upah dan perlakuan yang diberikan kepada sesama. Namun, ada satu kisah dari masa lalu yang memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya memperlakukan sesama dengan adil dan menghormati martabat manusia tanpa memandang status sosial atau ekonomi.

Kisah yang dimaksud adalah dialog yang terjadi antara Abu Dzar, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, dengan salah satu rekannya. Dalam dialog tersebut, Abu Dzar diingatkan tentang pakaian yang dikenakannya yang sama dengan pakaian yang dikenakan oleh para pekerja buruhnya. Rekan Abu Dzar menyampaikan bahwa jika pakaian Abu Dzar digabungkan dengan pakaian buruhnya, maka akan menjadi pakaian yang lengkap.

Namun, jawaban yang diberikan oleh Abu Dzar memperlihatkan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai kemanusiaan. Abu Dzar menjelaskan bahwa ia pernah memiliki pemikiran yang serupa, namun ia kemudian mendapat teguran dari Nabi Muhammad SAW. Rasulullah menyadarkan Abu Dzar bahwa masih ada sifat jahiliah dalam dirinya yang perlu disempurnakan.

Pesan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada Abu Dzar adalah bahwa ketika seseorang memiliki kekuasaan atau kewenangan atas orang lain, ia harus memperlakukan mereka dengan adil. Abu Dzar ditegaskan untuk memberikan hak yang sama kepada buruhnya, baik itu dalam hal makanan, pakaian, maupun beban kerja yang sesuai dengan kapasitas dan kompetensi masing-masing.

Dari kisah ini, terdapat beberapa hikmah yang bisa kita ambil:

  1. Perlunya Kesadaran akan Kesetaraan Manusia: Setiap manusia, tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau pekerjaannya, memiliki nilai yang sama di hadapan Allah. Oleh karena itu, kita harus memperlakukan sesama dengan adil dan hormat, tanpa membedakan antara orang kaya dan orang miskin, majikan dan pekerja, atau antara suku, ras, dan agama.
  2. Kewajiban Memberikan Upah yang Adil: Bagi mereka yang memiliki kekuasaan atau kewenangan atas orang lain, baik itu sebagai majikan, atasan, atau pemimpin, memiliki kewajiban untuk memberikan upah atau imbalan yang adil sesuai dengan kontribusi dan kerja keras yang dilakukan oleh setiap individu.
  3. Menghindari Penyimpangan dan Kecurangan: Pesan Nabi Muhammad kepada Abu Dzar juga mengingatkan kita untuk menghindari segala bentuk penyimpangan atau kecurangan dalam hubungan antar manusia. Kita harus memastikan bahwa hak-hak orang lain tidak dikurangi atau dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu.

Dengan memahami dan mengamalkan hikmah dari kisah Abu Dzar ini, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil, harmonis, dan sejahtera. Semua manusia, tanpa terkecuali, memiliki hak untuk hidup dan berkembang dengan martabat yang sama, dan tugas kita adalah untuk menjaga dan melindungi hak-hak tersebut dalam setiap aspek kehidupan. Sehingga, upah yang adil dan relasi yang baik antar manusia dapat menjadi kunci bagi terwujudnya masyarakat yang lebih baik dan beradab.

http://www.euisamalia.com

Leave a Reply