Prof. Dr. Euis Amalia Online

CWLS Untuk Pemberdayaan Ekonomi & Kemandirian Bangsa

Prof Euis Amalia, M.Ag, Perwakilan dari Majelis Alimat Indonesia, menghadiri undangan dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan untuk menjadi salah satu narasumber pada sesi Inspirational Talkshow bertajuk “Pilihan Berharga Untuk Kemandirian Bangsa” yang digelar pada acara launching masa penawaran CWLS Ritel seri SWR004, yang berlangsung di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jumat (7/7/2023).

Launching SWR004 sukses diresmikan oleh Suminto selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko. Acara diisi dengan talkshow bersama dengan beberapa narasumber lainnya, antara lain, Giwo Rubianto selaku Ketua Kowani,  Dwi Hadiningdyah selaku Direktur Departemen Pembiayaan Syariah DJPPR dan Roy Renwarin selaku Pengembang digital wakaf Perwakilan dari Yayasan Eduwakaf Jogja

Prof Euis Amalia membuka paparannya dengan   menyatakan bahwa  Orientasi pembangunan selayaknya tidak untuk sekedar meningkatkan pendapatan perkapita tetapi harus diarahkan pada penguatan kapabilitas masyarakat, kemampuan berproduksi dan penegakan nilai-nilai moral.

“Pembangunan adalah suatu strategi yang tidak hanya untuk memproduksi kebutuhan pokok sebanyak mungkin untuk rakyat tetapi sebanyak mungkin rakyat itulah yang memproduksi kebutuhan pokoknya”, kata Prof Euis menambahkan

Dalam dialog tersebut Guru Besar UIN Jakarta  ini sampaikan besar dan kompleksnya tantangan di tahun 2022

Pada Tahun 2022 dunia dihadapkan pada tantangan multidimensi yang memiliki kompleksitas tinggi yakni The Perfect Storm atau 5C yakni Covid-19, Conflict, Climate Change, Commodity Prices, dan Cost of Living. Krisis dan ketidakpastian global tersebut berdampak pada disrupsi rantai pasok global serta menyebabkan krisis pangan, energi, dan keuangan. Lembaga IMF juga telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2022 dari 3,6% menjadi 3,2% dan memproyeksikan inflasi yang lebih tinggi.

“Pemerintah memberikan respon yang cepat terhadap kondisi krisis global tersebut dan terus melanjutkan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional”,

Cash Waqf Linked Sukuk Ritel (CWLS Ritel) SWR004 merupakan instrument investasi berbasis syariah yang disediakan dan dijamin oleh Kementerian Keuangan dan Negara untuk pembiayaan program/kegiatan sosial dan pemberdayaan ekonomi.

Menutup diskusi, Prof Euis yakinkan bahwa  kampus dapat  berperan menjadi agent untuk melakukan sosialisasi dan edukasi publik terkait CWLS

  1. Riset terkait pengembangan CWLS di Indonesia dari perspektif ekonomi Islam maupun keuangan Islam
  2. Kolaborasi penulisan karya ilmiah dan buku terkait pengembangan wakaf uang berbasis wakaf produktif
  3. Pendampingan implementasi pengembangan wakaf produktif
  4. Mendirikan pusat wakaf uang di kampus dan kolaborasi dengan pemda untuk kegiatan penguatan UMKM, dosen dapat menjadi pendamping bersama mahasiswa.
  5. Program magang maupun on the job training kepada para mahasiswa membuat galery CWLS di berbagai tempat strategis termasuk di kampus
  6. Membantu mengembangkan kawasan industri halal di berbagai wilayah elalui pengembangan wakaf berbasis sukuk
  7. Bekerjasama dengan berbagai institusi untuk pengembangan CWLS dan projek projek berbasis sukuk.

http://www.euisamalia.com

Leave a Reply